Saat dunia ini berhias berbagai perhiasan mutiara. setiap ungkapan mewakili dari berbagai hal. Aku merasa seperti orang bego yang di naungi kekhawatiran yang melanda. Keadaan ini tidak datang sekali atau dua kali tetapi beberapa kali dan di saat-saat tertentu aku seringkali merasakan ini. Aku berpikir apakah aku termasuk orang-orang yang beruntung atau merugi, kadang manusia seperti ku sering terlena dengan kebahagiaan dan kesusahan yang di saat itu aku terlalu fokus memikirkannya yang harusnya ku menikmati dan bersyukur malah aku carut marut memikirkannya.
Cinta hadir di setiap hati terdalam manusia tentang alurnya menjadi emosional, sering merasakan bingung mungkin karena aku bodoh atau tidak tahu menahu tentang hal itu, tetapi perasaan itu merupakan sebuah anugerah dari Allah Swt kepada setiap hambanya untuk mencapai kehidupan yang hakiki. Tak pernah berhenti berharap ku belajar dan merasakan akan arti semua itu walaupun yang kutemui berujung dengan penyesalan dan kekecewaan. Semangat tak pernah luntur aku ingin terus maju dengan jalan hidupku yang terkadang aku terlalu banyak melihat alur kehidupan orang yang berbeda alur kehidupannya dengan alur kehidupanku.
Semua itu kulalui dengan merangkak karena dengan berdiri untuk berjalan dan berlari mungkin terasa berat untuk kujalani tetapi kucoba dengan merangkak tersebut setidaknya suatu harapan dan tujuan yang ku inginkan tercapai serta berhasil. Melihat luasnya alam semesta dari sang pencipta menjadi kekagumanku terhadap Nya. Inovasi tercipta setiap harinya melahirkan teknologi yang terbaru terasa itu perjalanan yang mudah padahal itu adalah sebuah upaya yang sulit untuk dilakukan.
Pernah kupikirkan ingin sekali waktu ini berhenti sejenak supaya aku merasakan banyak hal yang aku lalaikan untuk ku perbaiki sehingga aku menjadi lebih santai menjalani hidup ini. Ku baca pemikiran dan ungkapan perasaan teman dalam sebuah berbagai media. Mereka mengungkapkan terasa berbagai hal yang dibuat itu contoh yang nyata bahkan bijak tetapi sulit ku pahami dan ku jalani. Ada apa dengan gerangan ini terlalu banyak rasa takut yang menghampiri sehingga aku lupa dengan sikap keberanian. Bukankan Muhammad Hatta pernah berkata bahwa keberanian sejatinya adalah untuk tidak takut.
Komentar
Posting Komentar